Jumat, 15 Januari 2010

SI BUNTUNG YANG “BUKAN MAIN“

Bagaimana perasaan anda saat melihat seseorang dengan keterbatasan fisiknya berada pada tempat yang sama dengan anda, kasihan? Atau iba?, saya rasa itu anggapan yang wajar. Dan apakah ada yang memiliki kelengkapan fisik merasa lebih baik dari mereka dengan segala keterbatasannya. Kita lihat saja sosok Matthew Birchinger, tahukah anda bahwa Matthew dilahirkan dengan dengan keadaan yang minimalis, biar saya perjelas. Seorang yang hanya memilki organ tubuh sebatas kepala sampai pangkal paha saja, dengan kata lain tidk memiliki kaki dan tangan, itulah Matthew Birchinger. Meskipun keadaan seperti itu namun tidak membuat dia menjadi rendah diri walaupun kenyataan dia memang berbeda dengan orang normal pada umumnya.

Matthew berasal dari Jerman, ia lebih dikenal kenal dengan julukan Pria Mini dari Nurenberg. Ia hidup pada abad XVIII. Secara matematis tingginya tidak lebih dari 70 cm, namun demikian dia memiliki kelebihan yang bukan main yang bahkan tidak dimiliki oleh orang kebanyakan orang normal dalam fisiknya.

Ada beberapa keahlian yang nungkin membuat anda tercengang, diantaranya adalah, mampu bermain empat alat musik termasuk diantaranya adalah alat musik khas Skotlandia (Baggipe), ya si seruling dengan kantong besar itu. Tidak hanya hanya itu Matthew juga ahli melukis kaligrafi dan juga bermain sulap. Bahkan permainan sulapnya yang mengggunakan canggkir dan bola masih menjadi misteri da tetap terjaga kerahasiaanya.

Tidak hanya Matthew yang merupakan manusia”Gendon”, (hewan sejanis ulat bertubuh gendut), maaf bukan bermaksud menyamakan dengan hewan, hanya untuk pemanis kata saja, tetapi juga masih ada seorang yang kurang beruntung mendapatkan jatah tangan dan kaki secara utuh. Dia adalah Randion, lelaki kelahiran 1871 di Guaiana yang termasuk wilayah kekuasaan koloni inggris. Orang lebih suka menyebut dia sebagai ”Manusia Ulat”, dengan nada mengolok. Tentu saja bagi Randion ini adalah sebutan yang mengusik hatinya. Tubuhnya memang seperti ulat Gendon yang hanya terdiri dari kapala, leher dan badan saja, tanpa kaki dan tangan.

Pada usia 18 tahun dia dibawa berobat oleh PT. Barnus ke AS, namun sia-sia saja, karena hal itu tidak mengubah apapun alias tidak berhasil. Di luar dugaan berkat kebolehannya bermain dan beraksi di panggung sirkus ia menjadi mascot pertunjukan sebuah sirkus keliling. Namanya pun diubah menjadi lebih berkelas “Pangeran Randion”, meskipun tidak setetespun darah biru mengalir di nadinya.

Dalam keterbatasan fisiknya itulah justru Randion mampu melakukan hal-hal yang sulit dipercaya dilakukan oleh seorang seperti Randion, diantaranya adalah menulis dengan menggunakan potlot yang digigit dengan mulut, mampu merokok “tingwe” atau lebih familiar yaitu melinting rokok, tentu saja Randion menggunakan dengan baik mulutnya. Bahhkan mencukur kumis dan jambang jenggotnya.

Ternyata usaha di sirkus berlanjut ke arah yang lebih mengembirakan dalam segi financial. Di tahun 1933 Randion dikontrak Hollywood untuk dijadikan bintang film “siluman“, yang berjudul The Freaks, yang mengisahkan dunia makhluk aneh dan siluman.

Mekipun tubuhnya hanya terbatas, yaitu kepala, leher dan gembung mirip ulat Gendon, tetapi organ dan aktifitas sexualnya masih berfungsi dengan semestinya, ia memiliki seorang istri yang normal dan sempurna ia juga dikaruniai lima orang yang normal.

Bagaimana menurut anda? Seorang dengan segala keterbatasannya mampu memaksimalkan kemampuannya melampaui orang normal. Anda???

Semoga cerita di atas mengispirasi kita semua dan selalu berusaha mengoptimalkan pemberian Tuhan untuk menjadi semakin lebih baik dan untuk kebaikan. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar