Selasa, 19 Januari 2010

Susahnya menjinakan “PYTHON”



Bukan python yang itu, itu lho python temennya Delphy, C/C++, Basic, Java. Bagi friends dari jurusan Teknik Informasi atau Sistem informasi tentu bukan hal yang asing yang perlu diketahui dari hasil googling. Bahkan salah satu dari mereka merupakan suatu mata kuliyah wajib dari kedua Jurusan kuliyah tersebut. Seorang mahasiswa TI/SI belum dapat dikatakan sebagai mahasiswa yang sebenarnya, dibidangnya apabila belum bisa atau bahkan tidak mengetahui dari bahasa pemrograman tersebut.

Yup, tentu dan pasti Delphy, C/C++, Basic, Java, Perl dan juga Python merupakan bahasa pemrograman computer. Masing-masing dari mereka memiliki karakteristik yang pasti berbeda dengan yang lainnya, meskipun pada dasarnya sama yaitu sebagai bahasa mesin (kata orang yang tahu).

Seperti yang saya katakan tadi bahwa bahasa-bahasa tersebut merupakan makanan pokok bagi para mahasiswa TI/SI bahkan ada juga yang sudah diajarkan di sekolah menengah. Mereka yang istilahnya di driil dengan pemahaman tentang pengetahuan tersebut di universitasnya masih menganggap bahwa pelajaran / mata kuliyah itu susah, bagaimana tidak, seorang dituntut paling tidak harus bisa matematika sebagai dasar untuk mempelajari bahasa-bahasa itu. Lalu, mungkinkah bahasa pemrograman itu bisa dipelajari oleh orang awan atau mereka-mereka yang tidak berkecipung di bidang teknologi computer. Jawabannya masih belum saya temukan, itu menurut saya pribadi lho…., saya tidak berhenti berfikir pada pertanyaan itu, saya hanya ingin menjawab pertanyaan itu dengan menjawab : ya. Tapi tidak semudah itu, harus ada buktinya.

Baiklah dalam hal ini saya berdiri sebagai objeknya. Jadi seperti ini, perkenalkan , saya hanya seorang yang ingin tahu pemrograman dasar.

Saya mengenal computer pada waktu saya baru saja mengenal bangku sekolah menengah atas, pengalaman saya belajar computer untuk pertama kalinya adalah ketika guru saya memberikan instruksi untuk menghidupkan dan mematikan PC, pada saat saya mematikan saya lupa prosedur yang benar yang seharusnya klik – start-shut down malah saya pencet tombol power CPU alhasil sebuah benda untuk menulis dengan merek ‘pilot’ melayang ke arah saya yang tentu sebelumnya di luncurkan oleh guru saya itu. Apa kata dunia masa anak SMA tidak bisa computer, ya itulah saya. Setelah tahu tentang Ms Word saya berusaha untuk exploring semua tentang computer, internet, softwere dan seluk beluknya.

Saya mulai tertarik tentang bahasa pemrograman saat saya semester dua, mungkinkah porsi mahasiswa TI / SI bisa saya lahap. Setelah googling ke mana-mana dengan kata kunci ‘bahasa pemrograman termudah’, dengan rata-rata hasil index google memberikan gambaran umum bahwa Python yang paling mudah untuk di pelajari. Dengan perasaan yang menggebu-gebu kemudian saya mencari installer Python, yang benar saja tiadak sesulit yang saya kira downloadnya. Setelah dapat kemudian saya cari beberapa tutorianya di google juga.

Mulailah menginstall program tersebut di computer saya kemudian saya pelajari dari yang paling dasar, tentang apa itu String, Integer, Floating point, Tuples, Dictionary, List dan kawan-kawanya. Perhitungan dasar matematika saya bisa, mendeklarasikan fungsi tahu secara umum tetapi secara komplek bingung banget. Apalagi yang namanya Class, Linggo, dan seterusnya berkali-kali saya pelajari tapi masih bingung juga. Memang seharusnya ada yang mendampingi, paling tidak yang tahu, tapi ini tidak ada sama sekali...mahasiswa FKIP BIng mempelajari materi TEKNIK INFORMASI, bahasa Inggris saja belum khatam, malah belajar bahasa komputer.hehe.....Pusing..............

Bagi temen-temen yang berkenan membantu, saya ucapkan Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar